"Eh, eh, ayo ke malang nginep ke Villa gitu kan asik" ajak Okta saat didalam Babeh Street Cafe bersama dengan teman-temannya.
"Cuuuus" seru teman-temannya yang membuat semua pengunjung dan pegawai menoleh kearah mereka.
"Eh tapi aku mau izin apa ke orangtuaku?" Tanya Deta dengan wajah khawatir. Orang tua Deta sangat tidak setuju jika anaknya keluar kota dan harus menginap, walaupun dengan teman perempuannya.
"Ah bener sekali. Izin apa ya?" Tanya balik Tisya dan melihat khawatir kepada Deta.
"Kamu bohong seminar? Kayak dulu?" Celetuk Okta yang mengingat dulu seminar di Malang dan boleh menginap.
"Gak berani oy, kalau itu kan beneran seminar. Nanti kalau ada apa-apa bagaimana?" Tanya Deta
"Wah iya parah nih, Okta" sahut Vita terkekeh "Apa kita nanti ke rumahnya Deta rame-rame terus izin ke orangtuanya?" Tanya Vita dengan wajah berbinar-binar berharap teman-temannya setuju dengan idenya.
"Oke setuju deh" sahut Okta "jangan lupa kasih tau Sila, abis gini kita kan liburan semester" lanjutnya
****
Mereka berlima Tisya, Deta, Okta, Sila dan Vita akhirnya bisa liburan ke Malang, walaupun dengan susah payah membujuk orangtua Deta. Kelimanya akan di Malang selama 3 hari atau mungkin lebih.
"Malang oy Malaaaaang" teriak semuanya di dalam Mobil Tisya saat sudah sampai di Lawang.
"Kita mau kemana ini?" Tanya Tisya yang sedang menyetir Mobil Jazz berwarna merahnya.
"Museum Angkut? Jatim Park 1 dan 2?" Tanya Sila yang duduk dibangku belakang diantara Deta dan Vita.
"Bukan itu maksudku, nginep dimana maksudnya?" Sahut Tisya.
"Villa yang aku tempati waktu SMA? Bagaimana?" Tanya Vita yang daritadi diam tak mengeluarkan suara sama sekali karena mabuk dalam perjalanan.
"Boleh, how much?" Tanya Okta
"Aku mau telfon Abi dulu" jawab Vita mengambil hpnya menelfon Abi-pacarnya, yang juga teman SMA nya.
"Bi? Inget aku kan di Malang ini sama anak-anak, Villa kita dulu pas SMA berapa ya?"
"....."
"Ah mahal banget itu Bi, sama aja kayak di hotel"
"....."
"Oh iya sih kan rumahnya besar, kayaknya juga kebesaran buat kita berlima doang"
"....."
"Yaudah nanti aku cari sendiri aja. Bye. Assalamualaikum"
Vita mematikan panggilan dan menghela nafas, kemudian menggeleng kearah teman-temannya.
"Bagaimana kalau di Villa Kinan?" Tanya Okta.
"How much?" Tanya balik Sila.
Okta mengedikkan bahunya dan mengambil telfon genggam di tasnya, menghubungi Kinan.
"Nan, Villa kamu disewain gak ya? Aku lagi di Malang ini. Rencananya mau nginep"
"....."
"Aaaah gotchaa! Thankyou Nan! No Problem lah"
"....."
"Oke, nanti alamatnya sms-in aja ya. Bye"
Okta mengembangkan senyuman menandakan Villa Kinan siap pakai. "Tapi guys, kita harus berbagi gitu sama orang, Kinan nanti malam juga mau ke Villa sama temen-temennya" jelasnya
"Gak asik banget lah berbagi" celetuk Sila
"Tapi kita dikasih free loh" sahut Okta menyengir kuda.
"Waaaah ayo berangkat aja udah, berbagi gak masalah" seru Deta semangat. Semua teman-temannya mengangguk pasrah.
"Villa nya dimana Okta?" Tanya Tisya yang daritadi celingukan didaerah Batu.
"Gg Melon no.16 villa warna coklat gaya klasik pagernya warna ijo" jawab Okta
-
Sesampainya didepan Villa Kinan...
Mereka turun dari mobil disambut oleh penjaga rumah Kinan, seorang laki-laki dan perempuan. Mereka memperkenalkan diri, Bi Siti sebagai asisten rumah tangga dan Pak Diman sebagai keamanan. Mereka sepasang suami istri yang bekerja di villa itu sejak pertama kali dibangun hingga selesai dibangun sekitar 15tahun, mereka merawatnya cukup baik masih terlihat bagus dan asri penuh tumbuhan hijau.
"Terimakasih Pak Diman dan Bu Siti mohon kerjasamanya" ucap Okta tersenyum.
"Iya mbak" ucap Pak Diman dan Bu Siti ramah.
"Baik mbak, saya antar ke kamarnya" ucap Bi Siti sambil membuka pintu Villa Kinan.
"Mau dibawain barang-barangnya mbak?" Tanya Pak Diman
"Gak usah Pak, terimakasih gak usah repot-repot" sahut Vita tersenyum sungkan.
Pintu Villa terbuka, rumahnya bagus dengan cat warna putih tulang serta warna coklat muda tampak senada dengan perabotan klasik, tampak seperti bernostalgia ala rumah-rumah eropa jaman dulu.
"Gila bagus banget villanya Kinan" bisik Deta seperti dirinya berada diluar negeri.
"Ini kamarnya mbak-mbak silahkan dipilih yang mana, 2 kamar cukup kan?" Tanya Bi Siti membukakan 2 pintu kamar.
"Oh gausah repot-repot Bi, kita satu kamar sudah cukup, tapi yang bed bawahnya bisa ditarik ada?" tanya okta
"Tapi saya disuruh mas Kinan 2 kamar mbak" sahut Bi Siti.
"Gpp Bi, biar nanti saya yang ngomong ke Kinan. Kasihan Bi Siti juga nantinya" ucap Okta.
"Yasudah kamar ini saja, sepertinya cukup luas dan ada 2 kasur" ucap Bi Siti ramah.
"Terimakasih Bi Siti, maaf kalau kami merepotkan" ucap Tisya tersenyum.
"Sudah tugas saya mbak, permisi saya mau ke dapur. Mau dimasakin apa?" tanya Bi Siti.
"Oh gak usah, kita sudah sarapan tadi sebelum kesini. Bi Siti masaknya nanti malam saja pas Kinan dateng. Kita abis gini juga mau jalan-jalan disekitaran Malang" jelas Vita.
"Baiklah kalau begitu, permisi saya tinggal dulu" ucap bi Siti sambil tersenyum.
Mereka semua merapikan koper dan barang bawaan mereka masing-masing mulai alat makeup sampai perlengkapan mandi.
"Ayo museum angkut buka jam 12 loh nanti antri" ajak Deta
"Kamu tau jalan gak Tisya?" tanya Sila
"Smartphone sis, bisa pakai gps" sahut Vita tersenyum sinis kearah Sila kemudian terkekeh.
-
MUSEUM ANGKUT
Tempat dimana yang lagi ngetrend untuk warga jawa timur, tempat dimana kita bisa menemukan barang kuno yang dipoles menjadi apik kembali, tempat dimana kita bisa melihat indahnya sisi kecil negara lain, tempat kita belajar sejarah, indah dan bagus sekali.
Setelah mereka berpuas-puasan berfoto, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5sore lewat, saatnya untuk pulang, ini bukan kota mereka, tak baik bagi perempuan berjalan-jalan dimalam hari.
"Makan yuk, makan. Lapeeeeer" ajak Vita memelas.
"Yaudah ini ada spesialis sambel didepan kita makan itu aja" jawab Sila menunjuk Restaurant di depan.
Merekapun makan dengan lahap, selama di dalam Museum Angkut belum makan siang. Hanya minum untuk menghilangkan rasa dahaga ketika berputar mengelilingi museum angkut yang sebesar itu. Setelah menyelesaikan makannya merekapun kembali ke Villa Kinan.
Dua mobil terparkir di halaman Kinan, Okta tau itu mobil Kinan, lalu satunya? Mungkin itu punya temannya. Semuanya turun dari mobil setelah Tisya memarkirkan mobilnya disamping mobil Kinan, dengan langkah perlahan. Okta membuka pintu perlahan dan tampaklah segerumbulan anak muda sedang berada di ruang tamu. Ada satu orang laki-laki yang berdiri mendekat, ketika mengetahui ada orang yang datang.
"Okta!" Sapa laki-laki itu tersenyum.
"Hai, Nan" ucap Okta dengan nada pelan.
"Apa kabar?" Tanya Kinan.
"Ba...ik, kamu sendiri?" Tanya balik Okta gugup.
"Menurutmu?" Tanya Kinan lalu terkekeh "Selalu baik lah Okta, kalian kenapa sih?" Tanyanya lagi.
"Nan, temen kamu...." Ucap Okta
"Mereka anak Youtubers kan?" Tanya Vita tercengang memotong ucapan Okta.
"Gila fans banget sama mereka!" Seru pelan Deta
"Iya iya betul mereka kocak banget, foto-fotonya sama video mereka juga lucu" sahut Sila yang juga tak percaya melihat orang-orang yang biasa dilihatnya di Youtube.
"Kalian ngomongin apa sih? Mereka siapa? Kok aku kudet banget" tanya Tisya polos lalu menyengir.
"Wah kalian juga tau mereka?" Tanya Kinan tersenyum melihat kelima perempuan tak berhenti menatap tamunya. Sila, Deta, Vita dan Okta menganggukkan kepalanya.
"Kinan" ucap Kinan memperkenalkan diri terlebih dahulu mengulurkan tangannya.
"Deta"
"Vita"
"Sila"
"Tisya"
"Aku kenalin sama mereka" ucap Kinan berjalan mendahului mereka berlima "Halo guys, kenalin ini temen-temen aku dari Surabaya. Seperti yang aku ceritakan tadi berbagi kamar sama mereka. And Fyi, mereka fans kalian loh" jelas Kinan.
"Haloooo" ucap mereka berdelapan secara bersamaan. 3 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.
Mereka berlima hanya mangut-mangut tersenyum, speechless. Mereka sudah tak tahu akan berbicara apa.
"Nan, kita duluan ke kamar ya" bisik Okta pada Kinan.
"Loh kok cepet banget kenalannya?" tanya Kinan polos
"Gpp, besok aja" sahut Okta pelan lalu berjalan cepat, diikuti dengan keempat orang temannya menuju kamar.
****
Keesokan harinya mereka berlima bangun terlalu siang. Setelah sholat subuh berjamaah, mereka langsung tidur kembali. Kinan berjalan menuju kamar Okta dan teman-temannya.
Tok. Tok. Tok.
Tak ada respon dari dalam, Kinan mengetuk pintunya kembali. Lalu terdengar suara langkah kaki dan membuka kunci kamar dari dalam.
"Hm?" Gumam Okta dengan mata terpejam, seakan masih dirumahnya sendiri.
"Okta? Where you're hijab, huh?" Tanya Kinan yang melihat Okta keluar dengan baju tidur dengan rambut dikuncir asal.
Okta langsung tersadar dan membuka matanya "Kinan?" Kagetnya langsung menutup pintu dan mencari apapun untuk menutup rambutnya dengan setengah sadar. Lalu membuka pintu kamar kembali.
"Jam berapa sekarang? Maaf ya Nan, anak-anak semalaman begadang lihat drama korea yang dibawa Vita" ucap Okta meringis.
Kinan menahan tawanya, Okta menggunakan selimut untuk menutup rambutnya "Jam 8, yaudah mandi gih. Ditunggu di meja makan. Kita sarapan bareng" ucapnya sambil mengusap kepala Okta dan pergi menuju ke meja makan.
Saat di Meja makan....
Mereka berlima tampak canggung saat harus makan bersama dengan orang-orang yang biasanya mereka liat di youtube, instagram dan blog.
"Makan aja, gak usah gitu" ajak Kinan tersenyum melihat tingkah Okta dan teman-temannya. Kelima perempuan itu mengangguk.
"Makan aja, gpp silahkan ladies first" ucap salah satu, Ernest. Laki-laki berbehel ini merupakan yang paling banyak fans mau laki-laki atau perempuan, karena ketampanan dan kelucuan atau mungkin kebodohannya. Haha.
"Gila jantungku rasanya mau copot diajak ngomong mereka" bisik Sila pada Okta.
"Speechless" celetuk Deta dengan polosnya. Semua yang di meja makan langsung tertawa.
"Kalian ini kenapa sih? Biasa aja, kita bukan artis kok, bukan pejabat, manusia biasa kayak kalian" sahut Aryo. Laki-laki tampan lagi yang ikut berbicara, sayang dia kesini dengan pacarnya-Ardina.
"Iya. Santai aja sama kita, kayak nongkrong sama temen aja. Lumayan kalian bisa Meet And Greet sama kita semeja makan lagi" celetuk Lee. Dari nama saja bisa dilihat dia keturunan Cina dengan level Rap nya tidak diragukan lagi.
"Ayo makan" sahut Ardina kali ini, perempuan bertubuh mungil dengan lesung pipi. Manis sekali. Tak halnya Aryo menyukainya dan berpacaran sudah 4 tahun. Kalau keduanya membuat video tentang hubungan mereka pasti so sweet bikin yang nonton ikut baper.
"Iya" jawab mereka berlima kompak dan mengambil makan.
Mereka semua makan tanpa ada suara, hanya terdengar ketukan piring yang bertemu garpu dan sendok. Sesekali anak Youtubers membuat lelucon yang membuat suasana ceria, tapi lagi-lagi mereka berlima tersenyum seadanya.
"Kita gak lucu ya?" tanya Beki. Laki-laki berambut kribo yang sudah kenal lebih banyak orang lebih dulu ketimbang yang lainnya.
"Iya kalian cuma senyum-senyum aja, becandaan kita garing ya?" tanya Aurel pacarnya Beki.
"Ng...ngak kok kak" sahut Tisya menyengir kuda.
"Anggap kita sebagai teman kalian gitu apa keluarga juga gak papa. Terserah kalian" sahut Yasha tersenyum manis. Laki-laki ini memiliki karya yang bagus di setiap videonya, stop-motion. Dan itu keren!
"Kalian ini lucu ya, mau buat video gak bareng kita?" ajak Ernest lalu tersenyum memandang satu-persatu kelima perempuan itu.
"Ngak kak, kita malu gak ada bakat" ucap Okta polos.
"Foto bareng aja kak" celetuk Sila lalu tersenyum.
"Lumayan buat pamer ketemen-temen ketemu kalian" sahut Vita dengan polosnya
Para anak Youtubers mengiyakan permintaan mereka, bagi mereka berdelapan fans adalah teman yang terus mendukung dan mensupport terus mereka dengan karya-karyanya.
"Kak nanti aku upload love ya kak, lumayan buat pamer di love anak Youtubers terkenal" celetuk Deta nyengir
"Bereeees" ucap Para Youtubers bersamaan.
"Kak Lee nama instagramnya apa? Maaf lupa" tanya Sila polos.
"Jadi kamu gak follow instagramku? Sakitnya tuh disini" ucap Lee memegang dadanya lalu jatuh dengan ekspresi yang membuat semua orang tertawa.
Sila terkekeh "Maaf kak, aku follownya cuma kak Ardina sama kak Ernest" jelasnya.
"Me too! Kak Ardina sama kak Ernest" sahut Deta menyengir kuda.
"Aku juga follownya kak Ernest" sahut Okta
"Aku follow kak Aurel" sahut Vita.
"Aku gak follow siapa-siapa" celetuk Tisya tertawa cekikikan.
"Tuhkan terbukti gw paling ganteng banyak yang follow" ucap Ernest dengan gaya khasnya.
"Tapi kita follow akun official instagramnya kalian kok kak, maaf ya abis gini kita follow semua, tapi di follow back ya kak, kan lumayan di folbek artis" sahut Deta tertawa cekikikan.
Para Youtubers harus segera berangkat ke Matos (Malang Town Square) karena ada MnG dengan anak muda di Malang dan ketua koordinatornya sudah menjemput di depan Villa Kinan. Kinan tak ikut ke acara Meet And Greet karena dia sedang malas berpergian kemana-mana.
"Kalian rencana kemana?" tanya Kinan menghampiri Okta dan teman-temannya di ruang tamu yang sedang melihat drama korea.
"Hm... Mungkin malas-malasan disini" jawab Okta dengan mata menatap TV Plasma 42inc" di Villa Kinan.
"Oh yasudah kalau gitu, aku mau tidur-tiduran aja diatas" pamit Kinan dan pergi meninggalkan kelima perempuan itu.
"Oke selamat tidur" sahut Okta
"Eh kok aku ngantuk ya?" Ucap Sila sambil menguap dan tiduran di paha Deta.
"You're so slept in everytime and anytime" sahut Deta terkekeh.
"Abis gimana lagi, ngantuk berat aku ke kamar ya" pamit Sila lalu berdiri dan berjalan menuju kamar.
"Yuhuuuuuu" jawab semuanya
Ringtone Hp Tisya terus berdering.
Missed Call Pacar Nduuut💕 (5)
"Aduh ganggu banget sih, diangkat kek, kasian tuh anak orang khawatir" omel Vita yang sedang konsentrasi melihat drama korea yang sedang bermain.
"Duh dasar pacar rempong, nelpon mulu" sahut Tisya bete "aku kedepan dulu ya cari udara segar sambil telponan" lanjutnya lalu pergi meninggalkan Deta, Okta dan Vita di ruang tamu. Inilah 3 orang yang gemar melihat drama korea, sampai pagi pun mereka bisa tahan untuk episode selanjutnya.
"Yaaaah kok udah tamat sih? Oh My Ghostes nya" keluh Okta "eh bawa stok lagi gak Vit?" Tanyanya kearah Vita.
"Enggak, tapi aku bawa novel 3. Mau gak?" Tanya Vita menawari Okta dan Deta. Keduanya menggeleng "Yaudah aku mau tiduran juga deh di kamar sambil baca novel" pamit Vita beranjak pergi ke kamarnya.
"Eh bosen juga gak ngapa-ngapain, entar kalau keluar ngabisin duit" ucap Deta.
"Iya ya, enaknya gimana?" Tanya Okta.
"Oh ya Ta, mintain VN suaranya Nanda dong nyanyi lagu Teman Hidup nya Tulus dong" ucap Deta memelas. Nanda adalah mantan Okta yang masih berhubungan dengannya sampai sekarang. Okta sering kali di nyanyikan lagu oleh Nanda.
"Eh ada di bb, aku gak bawa. Abis gini aku mintain lagi aja ya" sahut Okta sinis, sebenarnya dia paling anti menghubungi Nanda dulu.
#LINE
Oktaviani : Nanda
Oktaviani : Oy!
Oktaviani : si Deta minta kirim VN Teman Hidupnya Tulus
NandaPras : oke, wait:)
Ting! #LINE
NandaPras sent you voice messages.
"Nih lagunya udah dikirim" ucap Okta memberikan hpnya ke Deta.
Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku.
Berdua kita arungi dunia.
Kau milikku, ku milikmu.
Kita satukan tuju, bersama arungi derasnya waktu.
Deta mendengarkan lagunya sampai habis "Suaranya bagus" celetuknya lalu melihat iseng chat dari Nanda yang berisi Voice Note dia menyanyi. "Dia masih sering kirim lagu ke kamu?" Tanya Deta menggodanya.
Okta menganggukan kepalanya "Tau tuh dia, ngirim mulu. Nanti kalau ketemu pasti yang dinyanyikan Teman Hidup mulu" ucapnya ketus
Deta tersenyum menggoda "Hm" gumamnya "bukannya aku sudah pernah bilang berhati-hatilah terhadap lagu itu. Kalian sahabatan dari SMA, udah pernah pacaran meskipun putus, ngerayu mulu tapi gak dijadiin pacar? See? Dia mikir kalau kamu tetap Teman Hidupnya walaupun nanti kalian bakal punya pasangan sendiri-sendiri" jelas Deta.
"Dih sumpah. Gak usah takut-takutin plis" ucap Okta ketus lalu melempar bantal kursi kearah Deta.
"Yaaa!" Teriak Deta tak terima dan membalas mengelitik tubuh Okta "kita buktikan saja, bagaimana?" Tanya Deta
"GILA LO SUMPAAAAH!!!" Teriak Okta dalam gelitikan Deta.
"Oy oy ada apa ini? Debatin apa kalian?" tanya Kinan yang tiba-tiba datang. Keduanya langsung merapikan pakaian mereka yang acak-acakan.
"Gpp kok" jawab Deta sambil memutar vn dari Nanda.
"Eh itu suara kayak pernah denger" ucap Kinan sambil berfikir "suara Nanda kan? Kalian masih ada something?" tanya Kinan melihat kearah Okta.
"Ngak Kinan, dia cuma kirim vn nya dia karena request dari Deta" jawab Okta gugup melihat ekspresi penasaran Kinan.
"Apaan kok bawa-bawa aku? Emang si Nanda sering banget kan nyanyiin lagu itu ke kamu" sahut Deta
"Ada apa-apa juga gpp kok" goda Kinan lalu tertawa.
Mereka bertiga jadi lebih akrab, walaupun sebelumnya Kinan dan Okta mereka lebih mengenal dulu.
"Oya Kinan, dulu si Okta pernah cerita kalau dia suka sama kamu, terus jadi berita heboh anak se sma, katanya kalian sering dikecengin sama temen-temen kalian, malah dijudge sama guru kalian udah pacaran. Ya gak sih Ok?" tanya Deta polos menyikut lengan Okta.
"Ih Deta mulutnyaaaaa" teriak manja Okta memukul pelan lengan Deta.
"Emang iya dan aku bangga" sahut Kinan tertawa terbahak-bahak.
"Apaan? Dulu waktu gembor-gembor gosip itu kamu diem aja, gak ada pembelaan. Cuma aku yang nyeloteh kita gak pacaran. Asli malu, suram banget" sahut Okta cemberut dan mengerucutkan bibirnya.
"Lah kamu ada yang belain gitu si Nanda, dulu kan dia pacar kamu" goda Kinan lalu tertawa kembali.
"Apaan itu anak-anak yang mojokin, gila banget. Nanda kan udah jadi mantan waktu itu. Dan pacaran kita juga becandaan gak beneran" sahut Okta melakukan pembelaan untuk dirinya sendiri.
"Sudah sudah kamu itu lucu banget" ucap Kinan sambil mencubit pipi Okta "sudah masa lalu juga dibahas aja" lanjutnya mengelus kepala Okta
Deta yang melihat Kinan memperlakukan itu pada Okta langsung berpura-pura batuk "Aku jadi kacang nih, kayaknya ada yang lagi yang bernostalgia. Pergi aaah" pamit Deta pergi mengambil hp yang di charge dekat TV dan duduk-duduk dipinggir kolam renang bersama dengan Tisya yang daritadi menelpon tak ada habisnya.
Ting! #LINE
Yasha added you as friends.
Deta : Kak Yasha anak Youtubers?
Deta : sumpah ini bukan hoax?
Deta : tau lineku darimana? - 14.30
Yasha : Iya bener:)
Yasha : dari ig kamu.
Yasha : lagi apa?
Deta langsung tersenyum "sumpah demi apa ini kak Yasha tanya lagi apa?" Tanyanya pada diri sendiri.
Deta : lagi di kolam renang belakang
Deta : liat Tisya telponan sama pacarnya
Deta : jadinya main air ini sm line hehe
Deta : sama dengerin lagunya tulus
Deta : kenapa chatnya jadi banyak?😂
Deta : acaranya gimana kak? Seru?
Deta : sudah selesai kah?
Yasha : detail amat neng
Yasha : suka Tulus? Same:)
Yasha : seru kok, sayang kalian gak ikut.
Yasha : kalian berenam ikut, rame dah.
Deta : Yeay!!!
Deta : Suaranya dan liriknya itu bagus.
Deta : apalagi lagu teman hidup😭
Deta : bikin baper😂
Deta : maaf aku spam huhu
Deta : pasti ke ganggu ya acaranya:(
Deta : selesai jam berapa acaranya?
Yasha : mau aku nyanyiin? *gakdeng *fals
Yasha : nanti abis magrib aku pulang
Yasha : jam 8 malem kita ketemuan ya:)
Deta langsung membelalakan matanya melihat chat dari Yasha yang mengajaknya ketemuan nanti malam.
Deta : WHAT?
Deta : ini bukan kak Yasha ya?
Deta : pasti ini penguntit ya?
Yasha yang melihat Deta yang tak percaya kalau chat itu memang darinya langsung melakukan video call.
"Ketemu jam 8 oke?" Ucap Yasha tersenyum sambil mengedipkan matanya satu. Dia melihat ekspresi tak percaya Deta 'she is so cute' dalam video callnya, matanya membelalak dan mulutnya membuka sedikit.
Shit! Deta tak percaya jika itu benar-benar Yasha. Dia orang yang mengajaknya ketemuan? Yasha tampak menunggu jawaban dari Deta dan terus tersenyum kepadanya. Deta menganggukkan kepalanya.
"Bye" pamit Yasha lalu mematikan video callnya.
Deta tak bisa berhenti tersenyum dan berlari ke kamarnya memeluk Sila yang sedang teridur pulas. Bahagia dalam hatinya, seperti ada kupu-kupu yang berwarna-warni di perutnya yang akan keluar.
-
Makan Malam....
Semuanya sibuk mengobrol dan bercanda satu sama lain. Yasha dan Deta saling melirik satu sama lain, setidaknya ada satu jam lagi waktu mereka akan bertemu.
Ting! #LINE
Yasha : aku sudah di kolam renang:)
Yasha : aku tunggu yah:)
Deta : oke, otw kak:)
Deta menghampiri Yasha yang sedang duduk dipinggir kolam renang, kakinya sudah masuk setengah di dalam air. Dia mengenakan kaus hitam polos dan celana pendek hitam selutut.
"Hai" sapa Yasha tersenyum melihat Deta datang. Deta hanya mengangguk kikuk "Main air lagi? Mau?" Tanyanya
"Enggak ah kak, aku bawa celananya cuma sedikit" ucapnya terduduk di kursi panjang tak jauh dari Yasha.
Yasha langsung berdiri menghampiri Deta "Let me your hand" ucapnya mengulurkan tangannya.
Deta menelan ludahnya sendiri, tak percaya dengan keadaan ini. "Lo bodoh kalau nolak Det!" Makinya sendiri dalam hati. Dia mengikuti hatinya dan memegang telapak tangan Yasha.
Yasha membawanya kepinggir kolam renang dan terduduk bersampingan seperti posisinya tadi. Dilihatnya gadis yang disampingnya itu tak berhenti tersenyum, dia langsung tersenyum melihat tingkahnya itu. Keduanya mengobrol satu sama lain, membahas diri mereka masing-masing.
"Yasha? Deta?" Tanya Kinan yang tiba-tiba datang tak percaya keduanya sedang mengobrol sangat akrab "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanyanya lagi
"Kita hanya menobrol Kinan, kalau mau ikutan juga gak dilarang kok" sahut Deta tersenyum malu, seperti ketahuan sedang pacaran.
Kinan langsung menyelusup duduk diantara keduanya "karena kalian berduaan, jadi aku harus jadi orang ketiga" ucapnya lalu tertawa
"Iya setan lu bro, ganggu aja" gumam Yasha. Kinan hanya menatap sinis Yasha dan tertawa kembali.
"Nan, jangan ngomong ke yang lain ya" bisik Deta memelas. Kinan tersenyum kearahnya dan menganggukkan kepalanya.
****
Hari ini hari terakhir Para Youtubers di Malang, mereka akan mengadakan Meet and Greet lebih intensif di Hotel Gajah Mada. Mereka mengajak Kinan dan teman-teman Okta ikut serta, masuk gratis eksklusif duduk paling depan.
Acara sudah separuh berjalan, tapi antusias fans mereka masih tinggi, mungkin tak banyak orang mengenal komunitas mereka, tapi banyak fans yang jauh-jauh dari tempat lain untuk ketemu mereka.
"Okta" sapa Deta
"Iya Deta?" Sahut Okta
"Keluar yuk, boring" ucap Deta memelas, disini mereka berlima tepatnya berenam sama Kinan hanya diam. Tak seperti fans lain, keenamnya hanya diam. Pertanyaan apa juga mereka sudah tahu jawabannya.
"Ke?" Tanya Okta
"Toilet apa dimana gitu, bentar doang panas juga disini" jawab Deta. Okta menganggukkan kepalanya dan berdiri berjalan keluaran ruangan.
Mata Yasha teralih ketika melihat Deta berdiri dari tempat duduk seakan mau pergi, sungguh hatinya berat melihat sosok itu pergi dari pandangannya. Apakah acaranya membosankan? Apakah dia kebelet? Matanya tak bisa berhenti menatap Deta yang berjalan keluar.
"Muter-muter aja sih ya" keluh Okta bosan
"Foto-foto aja yuk, lumayan daripada nganggur" sahut Deta mengambil beberapa angle foto untuk Okta, dan dengan cepat keduanya hanyut.
Setelah puas berkeliling dan berfoto-foto, mereka kembali menuju ruang hall tempat diadakan acara Meet and Great. Tiba-tiba suara nyanyian datang dari belakang.
Tetaplah bersamaku
Jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu
Kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
"Ok, serius demi apa ada yang nyanyiin lagu teman hidupnya tulus?" tanya Deta mukanya memerah senang.
"Lebih baik kamu liat belakang yang nyanyi siapa!" Seru Okta terkaget dan menoleh kebelakang.
Deta membalikkan tubuhnya "Kak Yasha?" Tanyanya terkaget. Tubuhnya tiba-tiba mendadak kaku, tak bisa bergerak.
"Hayoloh Det, kamu diiket juga sama nyanyian itu" bisik goda Okta lalu terkekeh melihat ekspresi bodoh Deta.
"Deta" sapa Yasha tersenyum kepadanya. Deta hanya mematung, mengutuk dirinya sendiri.
"I....ya" ucap Deta gugup sambil menelan ludahnya sendiri.
"Mau jadi teman hidupku?" tanya Yasha sambil memegang tangan Deta lembut.
"Whats?" ucap kaget Deta dan Okta bersamaan. Deta terdiam dengan pikiran diotaknya.
"Kenapa diam? Bicaralah" ucap Yasha tersenyum manis kearah Deta.
Deta memandangi detail wajah Yasha dan yang tampak adalah ketulusan. Hati Dera sendiri ragu apa yang akan dijawabnya, dia tak mau salah langkah.
"Kasih aku waktu buat jawab, kak. Ini terlalu cepat" ucap Deta berhati-hati agar ucapannya tak menyakiti Yasha.
"Waktu aku gak banyak, tinggal besok. Ya sudah aku juga tak ingin memaksamu. Pikirkan baik-baik" ucap Yasha dengan nada sedikit kecewa lalu berusaha tersenyum ikhlas di depan Deta dan mengusap lembut kepala Deta.
Yasha melepaskan tangan Deta, hatinya sungguh kecewa. Ternyata perhatian yang dia sampaikan lewat pesan dari Line masih belum bisa membuka hati Deta. Teman-temannya terus mensupport dirinya agar kuat.
****
Keesokan harinya....
Para Youtuber sudah sibuk berkemas-kemas untuk pulang kembali ke Jakarta. Sebenarnya hari ini Kinan akan mengajak mereka berjalan-jalan, tapi para Youtuber itu menolak karena ada masalah. Kinan sempat kecewa, tapi dia tau masalahnya adalah Yasha-Deta langsung terdiam.
Ting! #LINE
Hp Yasha berbunyi.
Deta : Kak
Deta : Marah kah sama aku?
Deta : aku minta maaf ya:(
Yasha : enggak kok:)
Yasha : dont be sad:)
Deta : tapi aku gak enak sama kakak:(
Deta : kakak batalin jalan" sm Kinan kan?
Deta : grgr aku kah? Maaf:(
Yasha : bukan kok:)
Yasha : aku gak akan maksa kamu
Yasha : maaf aku menyatakan terlalu cepat:)
Deta : kamu orang baik kak:)
Deta : aku suka sama kamu, tapi aku ragu
Deta : biarkan aku belajar mencintaimu juga:)
Yasha : aku akan berusaha berjuang
Yasha : buat buka hatimu buat aku:)
Deta : sama-sama berjuang ya:)
Deta : save flight kak✈️
Saat sarapan pagi semuanya tampak diam, hening tanpa ada suara. Biasanya para Youtubers akan membuat lelucon saat keadaan seperti ini. Okta khawatir terhadap Deta, dia mengelus punggungnya. Deta langsung tenang mendapat support dari Okta, walaupun teman-temannya masih belum tau ceritanya dengan Yasha. Satu orang mulai berdiri, Ernest menyelesaikan makannya terlebih dahulu kemudian disusul yang lainnya.
Kinan yang tersadar, memberikan kode kepada Okta agar membawa Deta untuk menenangkan dirinya. Okta membawa Deta jalan-jalan keluar tanpa ada suara, hanya berjalan menghirup udara sejuk di Malang.
Deta menghentikan langkahnya dan terduduk disebuah pohon. Dia menelungkupkan wajahnya diantara kedua lututnya, sangat bersalah. Okta mendekat langsung memeluknya, memberi kekuatan.
Deta bosan kalau harus termenung seperti itu, dia membuka instagramnya. Melihat video-video yang dibuat Para Youtubers saat Meet and Greet kemarin. Sampai matanya tertuju pada sebuah video yang dikirim oleh Lee dengan mencamtumkan namanya. Matanya terus menuju kearah video yang akan diputar itu.
Video berdurasi 15 detik berputar dengan memperlihatkan para Youtubers mensupport Yasha dengan memperlihatkan foto keduanya saat malam hari di kolam renang, saat Yasha menyatakan cinta padanya. Ini memalukan.
Hati Deta tiba-tiba memanas dan menjadikan orang yang paling jahat di dunia. Dan seketika itu akun istagramnya banyak notification dari fans mereka yang berbondong-bondong memfollow dia, dan beruntung instagramnya sudah ia private.
Tak halnya ucapan positif keluar dari fans Yasha yang ikut mensupport dan ada pula yang menghujat dengan mencamtumkan namanya di kolom coment.
#CommentIG
Resti95 Uuuuuuh so sweet ka Yashaaa😍
Sischaaaak Seandainya aku, seandainya
Teguhpo Sok jual mahal banget nih perempuan
Faridamuts Bukan jual mahal tapi dia hanya perlu pembuktian @Teguhpo
Garingzzz Ceweknya numpang tenar kali ini ah, settingan maybe ya.
Uswatunhm Iyoi. Ini cewek kali pengen terkenal. Deket sama artis yutubers. Kalau udah tenar pasti ditinggal.
Mhmmdharis Kenapa kalian tak lihat dari perjuangan @yashaAM ? Dan kenapa kalian gak liat dari sisi perempuan yang gak mau terima dengan gampang karena @yashaAM artis? Pikiran kalian itu pendek.
Deta melihat komentar itu langsung menangis, kenapa banyak sekali yang menghujatnya, dan beruntungnya banyak yang membelanya. Dia langsung berdiri menarik Okta untuk balik ke Villa Kinan.
"Kak Lee, apapun bentuk dukungan kalian. Saya mohon jangan pernah cantumkan nama saya" ucap Deta lemah saat melihat Para Youtubers berada diruang tengah.
Semua orang menatap lemah, Deta terlihat sangat menyedihkan. Matanya membengkak. Yasha berjalan pelan mendekati Deta.
"Berhenti kak!" Bentak Deta tanpa tersadar mengeluarkan air matanya saat melihat Yasha mendekat kearahnya "inilah sebab kenapa aku meminta waktu. Kak Yasha orang terkenal dan aku orang biasa pasti fansnya ada yang menerima ada juga yang haters" ucapnya lalu berjalan pergi mengusap air matanya sendiri.
Tangan Yasha menghentikan langkah Deta "Kamu bukan orang biasa, kamu orang luar biasa dalam hidupku" ucapnya ingin sekali memeluk Deta, menenangkan gadis itu. Tapi ia urungkan niatnya karena tak ada hak.
"Lepasin kak!" Bentaknya sambil berusaha melepas genggaman Yasha "Itu bagi kakak, bagi fans kakak enggak. Dan apakah segampang itu kakak mencintaiku secepat ini, huh?" Tanyanya dengan nada sarkatis
"Aku tak mencintaimu, aku cuma ingin jadi teman hidupmu" sahut Yasha pelan, dia merasa bersalah karena membuat perempuan yang dicintainya menangis.
"Berarti aku juga tak harus berusaha mencintaimu kan?" Tanya Deta sambil terisak. Air mata bodoh ini kenapa tak berhenti. Terlihat seperti dia orang paling menyedihkan didepan banyak orang.
"Terserah kamu" ucap Yasha sambil tersenyum melepas genggaman tangan Deta. Dia melihat perempuan itu langsung berlari ke kamarnya.
****
Bandara Juanda Surabaya....
Teman-teman Deta enggan mengantar para Youtubers ke Bandara. Tapi mereka dipaksa oleh Kinan harus mau menemaninya. Okta sudah memarahi Kinan, Deta pasti akan menderita melihat kepergian Yasha. Tapi Kinan meyakinkan mereka agar tetap ikut, Deta lah yang menganggukkan kepalanya terlebih dahulu. Kinan tersenyum kearahnya dan mengusap lembut kepala Deta "aku yakin kamu tak akan menangis lagi, aku akan biarkan Yasha menyelesaikan masalah kalian" bisiknya pelan pada telinga Deta.
Seorang laki-laki datang menghampiri Deta, itu Lee "Deta gue minta maaf ya" ucapnya merasa bersalah.
"Gpp kak, terimakasih sudah dihapus. Kakak gak perlu minta maaf, maaf juga kemarin udah marah sama kakak" ucap Deta tersenyum.
"Gak ada yang mau disampaikan ke Yasha?" Tanya Lee. Deta menggelengkan kepalanya. "Kita balik dulu ya kalau gitu" ucapnya mengelus kepala Deta lalu berlalu pergi.
Deta tersenyum kenapa elusan di kepalanya dari Lee dan Kinan menguatkan hatinya, seakan menghibur adiknya yang sedang terluka? Kenapa hatinya merasa tak enak? Kenapa dia tak mengucapkan salam perpisahan untuk Yasha? The stupid things.
"Deta" teriak Tisya dari dalam mobil yang menunggunya berbicara kepada Lee. Deta berjalan menuju mobil Tisya dan membuka pintu mobil Tisya.
"DETAAAAAA!!!" Teriak seseorang, Deta tau itu suara siapa, Yasha. Deta menoleh kearahnya melihat Yasha mendekat kearahnya.
Para Youtubers berjalan dibelakang Yasha, wajah mereka tersenyum bahagia dan gelisah. Yasha semakin dekat dengan Deta. Teman-teman Deta mendorong pelan Deta agar berjalan mendekat kearah Yasha. Yasha memegang tangan Deta.
"Ini memang tempat umum, tapi setidaknya ini bukan keramaian. Aku mau menyampaikan untuk terakhir kali ke kamu, kamu memang orang biasa, kita baru ketemu 3 hari, tapi kamu sudah buat aku jatuh hati ke kamu, ini hati yang mengaturnya bukan aku, aku juga gak tau kenapa bisa menetapkan hati padamu" ucap Yasha dengan wajah manis yang meneduhkan.
"DETAAA" seru Ernest.
Para Youtubers membuka jaketnya, dan mengenakan t-shirt " I LOVE YOU DETA" dengan penggalan kata. Asli ini romantis batin Deta, tapi ini hanya menyatakan cinta.
"Apalagi sih Yasha? Malu tau. Apa ini bakal masuk video kalian?" Tanya Deta dengan wajah cemberutnya.
Yasha tersenyum "Kali ini enggak, aku gak akan bikin kamu malu dan nangis lagi karena kamu dihujat fans aku" ucapnya mengusap lembut kepala Deta. Sudah 3x laki-laki dalam hari ini mengusap kepalanya. Deta tersenyum.
"Jadi apa?" Tanya Yasha
Deta mengernyitkan dahinya "terus aku harus jawab apa, hm?" Tanyanya menggoda Yasha sambil mengulum senyumnya.
"Deta kamu ini ya, aku sudah usaha buat ginian semalem sama temen-temenku malah responnya begitu doang" Sahutnya dengan nada sebal "nih" ucapnya lagi sambil memberikan bunga mawar merah yang telah dirangkai indah yang dibawah Kinan. Deta merasa air matanya akan keluar.
"Yaa! Deta! Padahal aku sudah bilang gak akan buat nangis gara-gara Yasha" seru Kinan kesal kemudian terkekeh setelah melihat Deta tertawa melihat dirinya mengomel.
Yasha langsung menyanyikan lagu Tulus yang berjudul Teman Hidup. Suaranya sangat enak di dengar, lalu Ernest membuat lagunya sedikit dangdut. Semua orang langsung tertawa melihat itu dan berjoget seperti orang gila.
"Terimalah" ucap Yasha tersenyum memberikan bunga mawar yang sedari tadi tak diambil oleh Deta. Deta mengambilnya dan memeluk Yasha sangat erat. Yasha mengelus belakang kepala dan punggung Deta lembut.
"Kak, kita LDR ya?" Tanya Deta polos menyengir kuda.
"Maybe. Tapi kamu belum menjawabku? Jadi apa jawabannya?" Tanya balik Yasha.
"Hm aku tidak mencintaimu kak" goda Deta terkekeh pelan "tapi aku mau jadi teman hidup kamu" lanjutnya mempererat pelukannya.
"Lepasin kali bro, kita kan envy" seru Lee. Keduanya langsung melepaskan pelukannya.
"Ini pertemuan terakhir kita?" Tanya Deta kembali khawatir.
"Enggak cenggeng, aku usahakan sebulan sekali kesini, kalau aku gak bisa kita bisa vcall oke?" Sahut Yasha mencubit pipi gemas Deta.
Deta langsung cemberut "oke, nanti aku juga sempatin kesana deh tiap libur semester" ucapnya tertawa "tapi siapa yang jamin kamu disana gak main belakang sama aku, huh?" Tanyanya dengan mata menyelidik.
Yasha menaikkan alisnya "Yaaa! Dengarkan aku ya cenggeng. Aku gak akan selingkuh. Kamu percaya aku, aku juga percaya kamu" ucapnya memegang kedua pundak Deta, meyakinkannya.
Deta mengangguk "Yaudah hati-hati dijalannya" ucapnya melambaikan tangan pada Yasha
"hati-hati kakak-kakak Youtubers semoga selamat sampai tujuan" sahut yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar